E-LEARNING PAI ONLINE

Firman Allah, "Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan" (al-Mujaadilah: 11)

AYAT-AYAT AL-QURAN TENTANG KEIKHLASAN BERIBADAH

Senin, 07 Januari 20130 komentar


1.         Bacaan dan Penjelasan Tajwid
Ø  Bacalah ayat berikut dengan tartil dan fasih.Kemudian salin kembali ayat-ayatnya dengan benar dan baik.







Ø  Penjelasan Tajwid
Lafal
Hukum Bacaan
Cara membaca 
Alasan



Gunnah
Inna
(dengan berdengung )
Karena nun
 bertasdid



Mad Tabi’i
Salaatii
dibaca panjang 2
 harakat
Karena fatkah pada lam menghadap alif dan kasrah pada ta menghadap ya


Lafal jalalah dan mad badal
Lillaahi
dibaca panjang 2
 harakat
Karena ada kasrah menghadap lam jalalah


Izhar qamariyah
Al’alamiina
( al bibaca jelas )
Karena alim lam  menghadap ‘ain


Tarqiq

Syariika
Ri  dibaca ringan
 berdering

Huruf ra  bertanda kasrah


Mad ‘arid
lissukun
Al muslimiin

Mad yang bertemu nun sukun  yang diwaqafkan

1.    Terjemahan Per-kata
 



dan
matiku

 


dan
hidupku

 


dan
ibadahku

 


salatku


Sesung  guhnya


Katakanlah

 


bagi-Nya



sekutu


 


tidak  ada

 


semesta alam


 


Tuhan pemelihara


Untuk Allah







Orang-orang yang berserah diri


pertama-tama


dan aku


aku  diperintahkan


dan demikian
itulah
2.    Terjemahan ayat
                      Terjemahan Q.S. Al An’am, 6 : 162 – 163 adalah :
Katakanlah ( Muhammad ), “ sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan seluruh alam, tidak ada sekutu bagi-Nya,
dan aku adalah orang yang pertama-tama berserah diri ( muslim)”

3.Kandungan
o   Suruhan Allah kepada segenap Muslim dan Muslimah untuk berkeyakinan bahwa salatnya, ibadahnya, hidupnya dan matinya adalah semata-mata untuk Tuhan Allah semesta alam
o   Seorang Muslim dan Muslimah harus berkeyakinan bahwa Allah adalah Tuhan Yang Maha Esa tiada sekutu baginya yang menentukan hidup dan matinya seseorang, dan yang mengatur segalanya di alam ini.
o   Allah menyuruh kepada Muslim dan Muslimat untuk berlaku ikhlas dalam beribadah, bermuamalah maupun berkeyakinan kepada-Nya.

4.Penjelasan
Surat Al An’am terdiri atas 165 ayat, dinamakan Al An’am berarti “ binatang ternak “ ( seperti : unta, sapi, kambing, dan biri-biri ). Surat ini termasuk golongan ayat-ayat Makiyyah. Surat ini dinamakan “ Al An’am “ karena di dalamnya disebut kata “ An’am” dalam hubungannya dengan adat istiadat kaum musyrikin, yang menurut mereka binatang ternak itu dapat dipergunakan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan mereka.
Dalam surat yang ke 162 – 163  Allah swt. memerintahkan kepada Nabi Muhammad saw.  agar mengatakan bahwa salatnya, ibadahnya, hidupnya, dan matinya adalah semata-mata untuk Tuhan Allah semesta alam. Perintah itu harus diteruskan kepada umatnya agar mensikapi hidup itu senantiasa seorang muslim itu dalam melaksanakan salatnya, ibadahnya, dilaksanakan dengan khusyuk, tunduk, ikhlas untuk mencari rida Allah. Begitu pula  hidupnya, matinya diserahkan seluruhnya kepada Allah swt Tuhan semesta alam, karena Allah adalah zat yang menentukan hidup dan matinya semua makhluk di alam ini.




B.   Q.S. Al  BAYYINAH, 98 : 5 , Tentang Keikhlasan Beribadah      


1.      Bacaan dan Penjelasan Tajwid
Ø  Bacalah ayat berikut dengan tartil dan fasih.  Kemudian salin kembali ayat-ayatnya dengan benar dan baik.









Ø  Penjelasan Tajwid
Lafal
Hukum Bacaan
Cara membaca 
Alasan


Mad jaiz
 Munfasil
Wama umiruuuu
dibaca panjang 2 – 5 harakat 
Mad  bertemu
hamzah dilain lafal

 


Tafkhim 
 ( berdegum ) 
Liya’budullooha
dibaca panjang 2
 harakat
Lam jalalah
 sebelumnya ada harakat dhommah


Mad wajib
 muttasil
Hunafaa’a
dibaca panjang 5
 harakat
Mad bertemu
dengan hamzah dalam satu lafal


Mad badal
Assalaata
Panjang 2 harakat
Karena wau dibaca sebagai alif

Ø  Kegiatan Siswa
Lafal
Pernyataan
Hukum bacaan
Cara membacanya


Kasroh bertemu ya  disukun

......

......


Alif lam bertemu dengan dal


....

.....


Wau  dibaca sebagai alif


....

....


Dummah bertemu wau disukun

.....

.....


Alif lam bertemu qaf


....

....



2.    Terjemahan Per-kata




memurnikan


Allah


supaya mereka menyembah


kecuali


mereka diperintah


Dan tidak


dan mereka menunaikan



salat



dan mereka mendirikan


Ikhlas / lurus 


ketaatan/ agama 


kepada-Nya











betul / lurus


agama


dan demikian itu



zakat

3.    Terjemahan ayat
                   Terjemahan Q.S. Al Bayyinah, 98 : 5 adalah :
Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah, dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan salat dan menunaikan zakat, dan yang demikian itulah agama yang lurus ( benar )*)   

*) Lurus berarti jauh dari syirik dan jauh dari kesesatan

4.      Kandungan
o   Suruhan Allah kepada manusia dalam mengamalkan ajaran agama hendaklah yang lurus yaitu jauh dari hal-hal kemusyrikan dan kesesatan.
o   Dalam beribadah hendaklah dilakukan dengan niat ikhlas karena Allah yaitu kesadaran diri dalam menjalankannya semata-mata mentaati  perintah Allah dengan  mengharap ridlo-Nya.

5,  Penjelasan
Surat Al Bayyinah terdiri atas 8 ayat, termasuk golongan surat-surat Madaniyah, diturunkan setelah surat At Tholaq. Dinamai “ Al Bayyinah “ berarti “ buku yang nyata” yang diambil dari kata perkataan Bayyinah yang terdapat pada akhir ayat yang pertama.
Pada ayat yang ke 5 surat ini, Allah swt menegaskan bahwa manusia tidak diperintahkan, kecuali untuk beribadah kepada Tuhan Allah dengan lurus. Dilaksanakannya ibadah itu sebagai bukti ketaatannya menyembah dengan memurnikan niat tanpa ada campuran sedikitpun dari perbuatan syirik.  Untuk mencapai derajat ibadah yang tinggi  manusia diharuskan dalam melaksanakannya  secara ikhlas lahir dan batin. Dengan jalan itu manusia akan mencapai kebahagiaan dunia dan akherat. Orang yang mempunyai sifat ikhlas disebut mukhlis.
Niat adalah dorongan yang tumbuh dalam hati manusia untuk melaksanakan suatu amal atau perbuatan tertentu. Sedangkan ikhlas mempunyai arti : murni, suci atau bersih. Dalam menjalankan pengamalan ajaran Islam seorang muslim diharus-kan mendasarkan diri dengan niat ikhlas yaitu didasarkan karena Allah semata untuk memperoleh rida-Nya. Pengamalan yang ikhlas itu adalah pengamalan yang jauh dari sifat riya’, dan sum’ah. Karena itu suatu amalan yang tidak didasari dengan niat ikhlas tidak diterima Allah sehingga tidak akan mendapatkan pahala dari-Nya. 


Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. E-LEARNING PAI - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger